LAB.100 Masalah dengan IBGP (Mesh topologi)

LAB.100 Masalah dengan IBGP (Mesh topologi)
pada bab sebelumnya kita sudah membahas mengenai IBGP dan juga EBGP.dimana IBGP digunakan untuk menghubungkan antar jaringan yang berada pada AS yang sama .namun untuk EBGP akan menjadi sebaliknya dimana EBGP ini akan menghubungkan AS yang berbeda.contoh jika kita akan menghubungkan dengan jaringan singapura maka kita dapat menggunakan EBGP ini.

semua fitur pasti akan mempunyai kekuranggan.hal ini juga berlaku pada IBGP dimana IBGP diwajibkan untuk menambahkan peering pada router bgp yang lain sehingga kita memerlukan waktu yang banyak dan juga membutuhkan perintah yang banyak.jika pada EBGP kita hanya perlu melakukan peering pada router yang berbeda AS saja.untuk mengatasi hal itu maka dalam IBGP dibuatlah sebuah fitur yaitu Route-Reflector.pada bab ini saya akan membahas mengenai cara menggunakan route reflector, untuk lebih jelasnya dapat melihat konfigurasi di bawah ini.

kita dapat melihat bahwa di router 1 sampai router 3 akam memiliki as yang sama yaitu as 100.hal ini membuat bgp ini disebut internal bgp.di internal bgp kita harus membuat peering antara router dan juga harus menambahkan routing static menuju ke dalam network router selanjutnya.hal ini menyebabkan kita harus menambahkan peering ke setiap router.bayangkan jika di internal bgp kita terdapat 20 router.maka kita perlu menambahkan peering ke 20 router tersebut hal ini akan membuat kita bekerja lebih keras lagi.untuk memudahkan konfigurasi internal bgp .sehingga kita tidak usah melakukan konfigurasi yang berlebihan yaitu dengan route-reflector dan juga confederation .disini saya akan membahas mengenai cara melakukan konfigurasi internal bgp.untuk konfigurasinya dapat melihat konfigurasi di bawah ini.

pertama kita dapa melakukan konfigurasi di router 1 dimana di router 1 kita dapat melakukan konfigurasi ip address dan juga kita diwajibkan untuk melakukan konfigurasi as sebelum melakukan konfigurasi lebih lanjut di router bgp.

setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi peering pada router 2.setelah itu kita dapat memasukkan network 1.1.1.1/32 ke dalam routing bgp.untuk melihat konfigurasi kita dapat mengetikkan "routing bgp peer print status".maka setiap konfigurasi di peering akan terlihat.setelah kita melakukan konfigurasi di router 1 maka kita dapat melakukan konfigurasi di router 2.

kita dapat melakukan konfigurasi yang sama pada router 2.dimana kita dapat melakukan konfigurasi ip address setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi bgp.didalam bgp kita dapat melakukan setting as dan juga kita dapat melakukan setting peering ke dalam ke 2 router yaitu router 1 dan router 3.setelah itu kita dapat melakukan pengecekan dengan "routing bgp peering status".
didama router 3 kita juga dapat melakukan konfigurasi internal bgp yaitu konfigurasi yang sama dengan konfigurasi router 1 dan 2 namun yang membedakan adalah ip address,as dan juga peering.untuk router 3 kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi as yaitu kita akan menyamakan dengan as router 1 dan 2 yaitu as 100. setelah itu kita dapat melakukan peering ke router 2.dan juga kita dapat memasukkan network router 3 yaitu 3.3.3.3/32 setelah itu kita dapat melakukan pengecekan dengan cara "ip route print "maka kita akan melihat ip address yang sudah terdaftar di router kita.disana kita dapat melihat bahwa peering bgp dengan router 2 hanya mendistribusikan network miliknya.hal ini wajar karena routing bgp tidak akan menyebarkan network yang belum di masukkan ke dalam routing bgp tersebut.hal ini yang kerap terjadi di internal bgp dimana network dari router 1 tidak akan di teruskan ke dalam router 3.untuk mengatasi hal itu kita diwajibkan untuk menambahkan peering ke router 1 dan juga routing static ke router 1.untuk pembenahanya dapat melihat konfigurasi yang akan datang .


EmoticonEmoticon