LAB.111 BGP Weight

LAB.111 BGP Weight
pada lab kali ini kita akan membahas mengenai weight.dimana attribute weight ini digunakan untuk memilih jalur mana yang dapat di lewati oleh packet router.dan hanya berlaku pada router itu sendiri dan tidak akan disebarkan ke router lainnya jadi di router tertentu kita dapat memilih jalur mana yang dapat digunakan untuk mengirimkan packet.di dalam weight menggunakan nilai ,dimana attribute ini akan semakin di prioritaskan ketika nilainya kecil.jadi semakin kecil nilai dari attribute ini maka semakin di prioritaskan.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
di lab ini kita menginginkan agar router 2 dapat memilih jalurnya sendiri.untuk itu kita menggunakan attribute weight.attribute weight akan membuat salah satu jalur dari router tersebut menjadi prioritas.kita akan menanamkan attribute ini pada router 2 dengan rule in-filter yang bermatsut jika ada paket yang masuk ke router 2 maka akan dipilih jalur dengan weight yang lebih tinggi.untuk lebih lengkapnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat melakukan konfigurasi bgp seperti biasanya dimana kita dapat menentukan konfigurasi as setelah itu kita menggunakan redistribute connected pada saat melakukan konfigurasi.kita juga wajib melakukan peering terhadap router neigbor dari router 1.setelah itu kita dapat menuju ke dalam konfigurasi di router 2.
di router 2 kita dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya di mana kita dapat melakukan konfigurasi as dan juga peering dengan router neigbor dari router 2.setelah itu kita dapat menambahkan network ke dalam routing bgp setelah itu kita dapat menambahkan routing filter dengan menggunakan attribute weight.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 3.
di router 3 kita dapat melakukan hal yang sama pada router lainnya dimana kita melakukan konfigurasi as dan juga melakukan peering dengan router neigbor kita.
setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana konfigurasi ini akan menggunakan as dan juga melakukan peering terhapat router neigbornya.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi weight di router 2.
kita dapat membuat agar router 2 dapat memilih jalur yang router 2 inginkan disini kita dapat membuat rule terlebih dahulu di mana rule ini akan menentukan nilai dari weight.untuk perintah membuat rule adalah "routing filter add chain=weight-in set-bgp-weight=10"jika kita sudah membuat perintah ini maka kita tinggal masukkan ke dalam peering yang kita inginkan.kita akan masukkan ke dalam peering yang mengarah ke ip 12.12.12.0.jika sudah kita dapat melihat apakah sudah terkonfigurasi.





LAB.110 BGP Nexthoop Self


LAB.110 BGP Nexthoop Self
pada bab kali ini kita akan membahas mengenai BGP nexthoop self.dimana BGP  nexthoop self digunakan untuk mengetahui hop selanjutnya dari router neigbor kita jadi nanti kita dapat terhubung langsung dengan router neigbor kita.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat membuat layout seperti di gambar dimana router 1 memiliki as yang berbeda dengan router 2 dan juga 3.di router 2 dan 3 kita dapat menggunakan IBGP namun di router 1 kita menggunakan EBGP.nantinya kita menggingikan agar router 1 mengenali router 3 dan juga sebaliknya di router 3 juga mengenali router 1.nantinya di sini kita akan menggunakan nexthop pada router 2 ke router 3.karena di router 1 ke router 2 sudah menggunakan direck connect dimana kita juga akan mendaftarkan router 3 agar dapat berada di tabel router router 3.karena EBGP yang menjalankan peering otomatis jadi kita tidak menggunakan nexthop di sini.untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat melakukan konfigurasi ip address setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi peering pada router neigbor setelah itu kita tinggal menambahkan network ke dalam BGP kita.
kita juga dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana konfigurasi ini akan membahas mengenai as dan juga peering.
kita juga dapat melakukan hal yang sama di dalam router 3 dimana kita melakukan konfigurasi as dan juga peering ke neigbor kita.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi nexthop dengan cara seperti di bawah ini.

 kita dapat melakukan konfigurasi nexthop pada router 2 yang mengearah ke router 3.tujuannya agar scope dan target scope cocok dengan jarak router 3 sehingga dapat terhubung. dan juga digunakan untuk mengetahui hop setelahnya.

LAB.108 BGP Agregation

LAB.108 BGP Agregation
bab selanjutnya adalah BGP agregation.fungsi dari bgp agregation adalah digunakan untuk mengganti semua ip address tabel menjadi 1 ip address .atau bisa dibilang fungsi dari bgp agregation adalah sebagai summary network.kita hanya perlu menambahkan 1 saja ip address agar dapat merangkap ke seluruhan ip address.

nantinya kita menginkan agar router 2 mendistribusikan semua ip router 1,2dan 3 dalam 1 ip.untuk itu di bgp terdapat perintah agregation.nantinya kita menginikan agar router 4 mengetahui isi dari seluruh ip milik router 1,2 dan 3.di router 1,2 dan 3 akan menggunakan as yang sama yang juga berarti kita dapat melakukan konfigurasi IBG.dan di router 4 kita akan menggunakan as yang berbeda dengan IBG kita akan menggunakan EBGP untuk bagian ini.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.

pertama kita dapat melakukan konfigurasi seperti gambar di atas dimana konfigurasi ini akan dimulai dari ip address setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi as.di sini kita akan menggunakan as 100 setelah itu kita dapat melakukan peering terhadap router neigbor kita.lalu kita dapat menambahkan network ke dalam bgp kita .kita juga wajib menambahkan routing static di router 1dimana fungsi routing static adalah digunakan untuk mengenalkan jeringan selanjutnya .jadi kita tidak perlu menambahkan as router 3 kedalam router 1.

di router 2 kita dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu.setelah itu kita dapat menambahkan ip address pada interface yang diperlukan.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi bgp dimana konfigurasi bgp seperti as akan kita konfigurasi.setelah itu kita dapat melakukan peering.selanjutnya kita dapat melakukan konfigurasi di router 3.untuk konfigurasinya kita dapat melakukan konfigurasi di bawah ini.


setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 3.di router 3 kita juga dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana kita perlu melakukan konfigurasi ip address,as,dan peering ke router neigbor.
setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi yang sama pada router 4 dimana router 4 bertugas sebagai EBGP dan nantinya akan menerima ip address agregation dari router 2.setelah itu kita dapat melihat peering dari router 2.


setelah itu kita dapat mengecek status dari peering yang telah kita buat tadi.disini terlihat bahwa semua peering yang mengarah ke router masing masing sudah aktif.
setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi agregation pada router 2.untuk perintahnya adalah "routing bgp agregation add prefix=....... instance default summary-only=yes".jika sudah kita dapat mengecek apakah sudah ada di table routing router 2.setelah itu kita juga dapat melihat table routing di router lain .

disini akan terdapat ip address 192.169.0.0/23 dimana ip address ini akan menghubungkan seluruh ip address yang ada pada IBGP lalu akan di distribusikan ke semua router terutama router 4.



LAB.107 BGP Authentication

LAB.107 BGP Authentication
untuk mengamankan jaringan bgp kita pasti kita memerlukan sebuah fitur di bgp untuk mengamankan bgp kita.untuk itu maka di bgp kita perlu menambahkan bgp authentication agar saat ada orang yang tidak bertanggung jawab ingin merubah jaringan kita dapat dicegah dengan fitur ini.untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar di bawah ini.


disini nanti kita akan melakukan konfigurasi IBG dimana router 1 sampai 3 menggunakan as 100.setelah itu kita authentication di semua router.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.

pertama kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di bgp.di bgp kita akan melakukan konfigurasi seperti as.di as kita dapat menggunakan as 100.setelah itu kita dapat melakukan peering ke dalam router 2.kita juga dapat menambahkan network ke dalam bgp.
kita juga dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana konfigurasi itu adalah konfigurasi ip address dan juga bgp. konfigurasi peering dengan router 1 dan router 3 kita juga dapat menggunakan redistribute connected.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 3 .

di router 3 kita juga dapat melakukan hal yang sama dengan router 2 kita perlu melakukan peering dengan neigbor router kita .kita juga dapat menambahkan tcp-md5-key sebagai security di router 1,2 dan 3 .

LAB.104 BGP Prefix Routing Filter

LAB.104 BGP Prefix Routing Filter
jika tadi kita sudah membahas mengenai bgp confederation maka bab selanjutnya adalah konfigurasi bgp prefix list.dimana konfigurasi ini akan menyaring ip address mana saja yang dapat dituju ke dalam bgp ataupun melakukan pemblokiran terhadap ip address yang ada di router.untuk lebih lengkapnya dapat melihat gambar di bawah ini.
tujuan dari lab ini agar router 1 dapat melewati ip address 21.21.21.0 .nantinya kita dapat mengatur router 1 dapat melakukan ping ke dalam router 3.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat melakukan konfiguras ip address di router 1.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi BGP meliputi konfigurasi AS.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi redistribute-connected.fungsi dari redistribute connected adalah untuk mendistribusikan routing direct connect ke seluruh router yang menggunakan routing bgp.setelah itu kita dapat melakukan peering kepada router 2 dan router 3.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 2.untuk konfigurasi di router 2 kita dapat melihat gambar di bawah ini.

kita dapat melakukan konfigurasi di router 2 dengan konfigurasi ip address dan juga konfigurasi bgp.sebenarnya di router 2 memiliki konfigurasi yang hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya di mana kita juga menambahkan redistribute-connect pada router 2 .dan setelah itu kita dapat melakukan peering terhadap neigbor router kita.jika kita sudah melakukan konfigurasinya di router 2 maka kita dapat melakukan konfigurasi di router 3.
selanjutnya di router 3 kita dapat melakukan konfigurasi ip address yang hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya.disini juga dapat kita melakukan konfigurasi as dan juga redistribute connected.setelah itu kita dapat melakukan peering dengan neigbor kita .selanjutnya kita dapat melakukan konfigurasi di router 1.

di router 1 kita dapat menambahkan interface loopback.

setelah itu kita dapat melakukan hal yang paling penting dimana kita menambahkan ip rule ke dalam routing filter agar ip address 3.3.3.3 akan di discart atau di pindahkan.setelah itu kita dapat memasang di peering antara router 1 dengan router 2.jadi nanti ip address 3.3.3.3 tidak akan dapat di akses oleh router 1 melewati router 2 namun router 1 dapat mengakses ip address 3.3.3.3 melewati router3.jadi hal ini dapat mempersingkat peering.

setelah itu kita dapat menecek dengan traceroute pada router 1 ataupun dengan melihat tabel routing di router 1.

LAB.102 BGP Confederation

LAB.102 BGP Confederation
pada bab kali ini saya akan menjelaskan mengenai BGP confederation dimana bgp confederation digunakan utuk menghubungkan antar router ibgp dengan mudah .bisa dibilang menggunakan confederation mudah karena pada saat melakukannya kita hanya akan peering dengan neigbor saja sehingga kita tidak perlu menambahkan peering ke neigbor lainnya sehingga hal ini mempermudah dalam melakukan konfigurasi.untuk konfigurasinya kita dapat melihat pada gambar di bawah ini.
pertama kita dapat membuat layout seperti gambar di atas.matsud dari layout di atas adalah kita dapat melakukan peering ke tetangganya saja sehingga hal ini mempermudah dalam pekerjaan kita.kita nanti mengginginkan agar router mikrotik 1 mempunyai as 101 dan di router 2 kita mempunyai as 102 sedangkan di router 3 kita dapat menggunakan as 103.dari semua router dengan as yang berbeda maka as 100 sebagai atasan yang membawahi semua as yang berbeda.kali ini kita akan menggunakan IBGP.untuk konfigurasinya dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu dimana kita akan menambahkan ip address di interface 1.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi bgp mulai dari as nya yaitu 101 setelah itu confederation 100.matsudnya adalah di router 1 akan mempunyai as 101 namun di router 1 juga akan mempunyai as master 100.setelah itu kita dapat melakukan peering ke dalam router 2.disini kita akan menambahkan loopback interface untuk memperbarui tabel routing.setelah semuanya sekesai di router 1 maka kita dapat melakukan konfigurasi lagi di router 2.

setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 2 dimana konfigurasi ini berupa konfigurasi ip addrees.setelah kita melakukan konfigurasi ip address kita dapat melakukan konfigurasi bgp seperti melakukan konfigurasi as.kita dapat melakukan konfigurasi as yaitu as 102 dan 100 sebagai as utama setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi nexthoop=force-self.setelah melakukan konfigurasi ini maka kita dapat melakukan konfigurasi selanjutnya yaitu konfigurasi di router 3 meliputi .

setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 3 dimana konfigurasi di router 3 meliputi konfigurasi as .disini kita menggunakan as 103 dan as 100 sebagai as utama.setelah itu kita dapat melakukan peering dengan router 3 dan menambahkan nexthoop=force-self.setelah itu kita dapat menambahkan network ke dalam BGP.

jika semua router sudah selesai kita konfigurasi maka kita tinggal melakukan pengecekan di router .di router 1 kita akan mengecek route yang berasal dari router 2 dan router 3.disini kita dapat melihat bahwa bgp-as-path akan bernilai router itu sendiri dan di bgp-local-pref akan terlihat bahwa akan ada as utama kita.


LAB.101 BGP Route Reflector

LAB.101 BGP Route Reflector
BGP route reflector digunakan untuk melakukan peering secara otomatis terhadap router dengan AS yang sama.kita dapat menggunakan route reflector jika router kita berada pada AS yang sama.nantinya kita hanya perlu melakukan peering terhadap salah satu router.jadi router yang kita peering tadi akan melakukan peering terhadap router yang terhubung dengannya.setelah melakukan peering dengan neigbor nya maka router tersebut akan menyebarkan informasi yang dia peroleh ke router yang melakukan peering dengannya.hal ini karena kita tadi menggunakan perintah route-reflector.jadi kita tidak perlu melakukan banyak peering dengan router lain.untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar di bawah ini.

pada bab kali ini saya akan membahas mengenai bgp route reflector.dimana route reflector tidak perlu menambahkan peering ke dalam hop selanjutnya pada internal bgp.salah satu cara mempermudah melakukan konfigurasi di bgp adalah dengan cara route reflector ini.untuk melakukan konfigurasi kita dapat melihat konfigurasi di bawah ini.

pertama kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu .setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi as di router bgp dimana kita melakukan konfigurasi as yang sama yaitu as 100 .setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi peering seperti biasanya yaitu dengan cara "routing bgp peer add remote-address=......... remote-as=.......".dan setelah itu tambahkan network ke dalam routing bgp.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi di router 2.
kita juga melakukan konfigurasi yang sama dengan konfigurasi sebelumnya di mana konfigurasi ini kita dapat melakukan konfigurasi route reflector.sebelum itu kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi as di bgp dengan as 100 dan juga peering ke 2 router yaitu router 1 dan router 3.disaat kita melakukan peering kita wajib menambahkan route-reflector.jika sudah kita dapat melakukan konfigurasi di router 3.
di router 3 kita dapat melakukan konfigurasi yang sama dengan router 1 dimana konfigurasi ini juga ada konfigurasi routing static.guna routing static adalah untuk mengenalkan hop selanjutnya dari router 2 dan setelah itu route-reflector akan meneruskan ke router 1.untuk konfigurasi kita dapat mulai dari ip address,as,setelah itu peering dan juga routing static.

jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb

LAB.100 Masalah dengan IBGP (Mesh topologi)

LAB.100 Masalah dengan IBGP (Mesh topologi)
pada bab sebelumnya kita sudah membahas mengenai IBGP dan juga EBGP.dimana IBGP digunakan untuk menghubungkan antar jaringan yang berada pada AS yang sama .namun untuk EBGP akan menjadi sebaliknya dimana EBGP ini akan menghubungkan AS yang berbeda.contoh jika kita akan menghubungkan dengan jaringan singapura maka kita dapat menggunakan EBGP ini.

semua fitur pasti akan mempunyai kekuranggan.hal ini juga berlaku pada IBGP dimana IBGP diwajibkan untuk menambahkan peering pada router bgp yang lain sehingga kita memerlukan waktu yang banyak dan juga membutuhkan perintah yang banyak.jika pada EBGP kita hanya perlu melakukan peering pada router yang berbeda AS saja.untuk mengatasi hal itu maka dalam IBGP dibuatlah sebuah fitur yaitu Route-Reflector.pada bab ini saya akan membahas mengenai cara menggunakan route reflector, untuk lebih jelasnya dapat melihat konfigurasi di bawah ini.

kita dapat melihat bahwa di router 1 sampai router 3 akam memiliki as yang sama yaitu as 100.hal ini membuat bgp ini disebut internal bgp.di internal bgp kita harus membuat peering antara router dan juga harus menambahkan routing static menuju ke dalam network router selanjutnya.hal ini menyebabkan kita harus menambahkan peering ke setiap router.bayangkan jika di internal bgp kita terdapat 20 router.maka kita perlu menambahkan peering ke 20 router tersebut hal ini akan membuat kita bekerja lebih keras lagi.untuk memudahkan konfigurasi internal bgp .sehingga kita tidak usah melakukan konfigurasi yang berlebihan yaitu dengan route-reflector dan juga confederation .disini saya akan membahas mengenai cara melakukan konfigurasi internal bgp.untuk konfigurasinya dapat melihat konfigurasi di bawah ini.

pertama kita dapa melakukan konfigurasi di router 1 dimana di router 1 kita dapat melakukan konfigurasi ip address dan juga kita diwajibkan untuk melakukan konfigurasi as sebelum melakukan konfigurasi lebih lanjut di router bgp.

setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi peering pada router 2.setelah itu kita dapat memasukkan network 1.1.1.1/32 ke dalam routing bgp.untuk melihat konfigurasi kita dapat mengetikkan "routing bgp peer print status".maka setiap konfigurasi di peering akan terlihat.setelah kita melakukan konfigurasi di router 1 maka kita dapat melakukan konfigurasi di router 2.

kita dapat melakukan konfigurasi yang sama pada router 2.dimana kita dapat melakukan konfigurasi ip address setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi bgp.didalam bgp kita dapat melakukan setting as dan juga kita dapat melakukan setting peering ke dalam ke 2 router yaitu router 1 dan router 3.setelah itu kita dapat melakukan pengecekan dengan "routing bgp peering status".
didama router 3 kita juga dapat melakukan konfigurasi internal bgp yaitu konfigurasi yang sama dengan konfigurasi router 1 dan 2 namun yang membedakan adalah ip address,as dan juga peering.untuk router 3 kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi as yaitu kita akan menyamakan dengan as router 1 dan 2 yaitu as 100. setelah itu kita dapat melakukan peering ke router 2.dan juga kita dapat memasukkan network router 3 yaitu 3.3.3.3/32 setelah itu kita dapat melakukan pengecekan dengan cara "ip route print "maka kita akan melihat ip address yang sudah terdaftar di router kita.disana kita dapat melihat bahwa peering bgp dengan router 2 hanya mendistribusikan network miliknya.hal ini wajar karena routing bgp tidak akan menyebarkan network yang belum di masukkan ke dalam routing bgp tersebut.hal ini yang kerap terjadi di internal bgp dimana network dari router 1 tidak akan di teruskan ke dalam router 3.untuk mengatasi hal itu kita diwajibkan untuk menambahkan peering ke router 1 dan juga routing static ke router 1.untuk pembenahanya dapat melihat konfigurasi yang akan datang .