LAB.123 MPLS Label Binding Filter

LAB.123 MPLS Label Binding Filter
Pada bab kali ini saya akan membahas mengenai MPLS Label Binding Filter.dimana MPLS ini digunakan untuk melakukan filtering terhadap Label MPLS dalam router tertentu.contoh jika ada router tertentu tidak ingin menggunakan MPLS maka kita dapat menggunakan konfigurasi ini.setelah itu kita akan melakukan pengujian bahwa router tersebut benar benar akan terilter atau tidak akan masuk ke dalam MPLS.

kita akan menggunakan lab sebelumnya untuk melakukan konfigurasi ini.lab sebelumnya adalah MPLS LDP.kita akan melakukan filterting di router 2 dimana router 2 tidak akan bisa untuk melakukan MPLS labeling pada setiap packet mpls.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat konfiguri di bawah ini.
#sebelumnya kita sudah melakukan konfigurasi seperti lab MPLS LDP


sebelumnya dapat kita lihat bahwa dalam konfigurasi ini kita dapat menggunakan MPLS LDP dan akan mempunyai tanda seperti di atas.kita dapat melihat bahwa dalam konfigurasi di atas terdapat 2 tanda khusus yang menunjukkan bahwa dalam traceroute tersebut akan terlihat tanda tersebut.jika kita sudah melakukan konfiguras di atas sebaiknya kita dapat melakukan filtering terhadap MPLS LDP yang telah terkonfigurasi.
kita dapat melihat gambar di atas merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan filtering MPLS LDP terhadap router 2.dan jika kita sudah melakukannya maka kita dapat melihat hasil sebagai berikut.

maka dalam jalur MPLS yang membawa MPLS ke dalam router 2 tersebut akan tidak ada.namun dalam router 2 ke router 3 tetap ada.dari situlah kita dapat melihat bahwa dalam konfigurasinya kita dapat melihat bahwa router 2 tidak akan melakukan pendistribusian menggunakan MPLS.

cukup sekian dari saya jika ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf wassalamu alaikum wr wb




LAB.122 MPLS LDP

LAB.122 MPLS LDP
pada bab kali ini saya akan membahas mengenai MPLS LDP.jika lab sebelumnya kita melakukan konfigurasi menggunakan MPLS static dimana kita perlu menambahkan lokal dan remote binding maka dalam bab ini kita dapat menggunakan MPLS LDP.kelebihan dari MPLS static adalah dalam penggunakaannya kita dapat menggunakan secara otomatis jadi kita tidak perlu pusing untuk menentukan label yang perlu di gunakan.MPLS LDP(Label Distribution Protocols) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendistribusikan ikatan label yang telah dibuat dari suatu LSR ke LSR lainnya dan juga sebagai pengatur jalan yang dinamis dalam jaringan MPLS.sebuah LRS yang merupakan tujuan atau hop selanjutnya akan mengirimkan informasi tentang ikatan sebuah label ke LSR yang sebelumnya mengirimkan pesan untuk mengikat label tersebut bagi rute paketnya.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat konfigurasi di bawah ini.
 kita dapat melihat gambar di atas.dari gambar di atas terdapat 4 router yang akan menggunakan MPLS LDP untuk melakukan ping ke router 1 sampai router 4.dalam penerapannya konfigurasi ini terbilang mudah untuk dilakukan karena hanya melakukan beberapa konfigurasi.sebelum menambahkan konfigurasi MPLS sebaiknya kita melakukan konfgurasi routing dynamic dari setiap router.untuk routing dynamic nantinya kita dapat menggunakan routing OSPF.setelah melakukan konfigurasi tersebut kita baru melakukan konfigurasi MPLS.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat menentukan nama dan juga ip address untuk router tersebut.selanjutnya kita dapat menambahkan interface loopback di dalam router 1.setelah itu kita dapat melakukan routing ospf.sehingga kita dapat terhubung dengan router lainnya.
 
kita dapat menambahkan MPLS LDP dari router 1.kita dapat melihat konfigurasi di atas.bahwa dalam melakukan konfigurasi ini kita dapat menambahkan MPLS LDP.untuk tahapannya kita dapat menambakan lsr-id setelah itu kita dapat menambahkan transport-address.lalu setelah itu kita dapat menambahkan interface dari router yang terhubung dengan interface lainnya.

kita dapat melihat gambar di atas bahwa kita juga melakukan konfigurasi ip address dan juga routing ospf.disini kita juga akan menggunakan area backbone untuk menggunakan ospf.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi MPLS.

kita dapat melihat gambar di atas bahwa kita juga perlu menambahkan lsr-id dan juga transport address untuk melakukan konfiguras MPLS LDP.setelah itu kita dapat menambahkan interface yang akan digunakan.untuk penggunakan interfacenya kita dapat menggunakan interface ether1 dan ether2.dimana interface ini adalah interface penghubung ke semua router yang menggunakan MPLS LDP.
selanjutnya kita dapat melakukan konfigurasi di router 3 dimana konfigurasi ini sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana kita hanya akan menambahkan ip address dalam router 3.setelah itu kita dapat menambahkan jaringan lokal dengan interface loopback.

setelah itu kita dapat menambahkan routing ospf dimana kita akan menambahkan ip address yang sudah ada sesuai ketentuan.kita menggunakan area backbone.
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam gambar di atas terdapat konfigurasi MPLS LDP.dalam konfigurasinya kita perlu mengatur lsr-id dan juga transport-address.setelah itu kita dapat menambahkan interface yang akan digunakan untuk MPLS.

dalam router 4 kita perlu melakukan konfigurasi yang sama dengan router sebelumnya dimana konfigurasi ini meliputi ip address dan routing ospf.setelah itu kita dapat menambahkan interface loopback yang digunakan untuk jaringan lokal kita.
setelah itu kita dapat menambahkan MPLS LDP dalam router 4.dalam router 4 ini kita menambahkan lsr-id dan juga transport-address.untuk keduanya kita menggunakan interface loopback.setelah itu kita dapat menambahkan interface router yang akan menggunakan routing tersebut.
setelah itu kita dapat melakukan pengujian.dalam gambar di atas terdapat routing seluruh jaringan.jika kita sudah melakukan semua konfigurasi di router 1,2,3, dan 4 maka kita dapat melakukan pengujian.untuk pengujian kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam router 1 melakukan traceroute ke dalam router 4 maka kita akan menemukan parameter khusus yang menandakan bahwa konfigurasi MPLS sudah berhasil.begitu pula sebaliknya dari router 4 ke router 1 maka kita juga dapat melihat tanda yang sama.maka konfigurasi kita sudah berhasil.


jika artikel saya ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf wassalualaikum wr wb

LAB.121 MPLS Static Labeling

LAB.121 MPLS Static Labeling 

pada bab kali ini saya akan menjelaskan mengenai MPLS dimana MPLS digunakan untuk meneruskan data atau packet melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi label yang dilekatkan dalam IP address.jadi perangkat jaringan hanya akan melihat melalui packet MPLS saja.hal ini akan mempermudah dan memperingankan peran dari router.prinsip kerja dari router MPLS adalah menggabungkan Layer 2 dan Layer 3 dimana Layer 2 adalah switch dan juga Layer 3 router.hal ini berarti menggabungkan kecepatan dari swicth dan juga menggabungkan kepintaran dari router.caranya dengan menyelipkan label di antara header layer 2 dan layer 3 pada packet yang akan menggunakan MPLS.label akan dihasilkan dari label-swicth router dimana bertindak sebagai penghubung  jaringan MPLS dengan jaringan luar.label berisi tujuan tujuan dari packet packet tersebut dikirimkan.kemudian packet  akan diteruskan ke node yang berisi tujuan.dengan menggunakan MPLS maka packe forwarding decision tidak lagi berdasarkan ppada IP Header dan routing table sehingga akan lebih efektif dalam hal resource dan kecepatan.berikut komponen komponen sebagai berikut.
  1.  provider router (p) atau Label Switching Router (LSR) = MPLS node yang mampu meneruskan packet packet layer 3
  2. Provider Edge (PE) atau Label Edge Router (LER) =MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yan berada di luar MPLS domain
  3. Costomer Edge (CE) router disisi costemer yang terhubung langsung dengan PE,Router ini tidak dapat menjalankan MPLS
untuk lebih jelasnya kita dapat melihat konfigurasi di bawah ini.
kita dapat melihat dari gambar di atas bawah dalam lab kali ini kita memerlukan 4 router.pertama kita dapat memberikan ip address dalam interface router di atas.setelah itu kita dapat menambahkan label secara static ke setiap router yang ada.kita perlu menambahkan Label static yang akan masuk ke dalam router dan Label yang akan keluar router.prinsipnya hampir sama dengan prinsip firewall dimana firewall hanya akan membaca rule yang akan masuk(input),melalui(forward),dan juga keluar(output).untuk konfigurasi router 1 kita dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat menambahkan ip address dalam router 1.dalam router 1 kita diwajibkan untuk menambahkan ip address beserta interface loopback dimana interface loopback nanti akan digunakan untuk jaringan lokal kita.setelah itu kita dapat menambahkan routing ospf dimana routing ospf akan kita gunakan untuk melakukan routing nantinya.kita perlu menambahkan ip network ke dalam routing ospf ke area backbone yang ada.
setelah itu kita dapat mengatur label dynamic dalam MPLS.kita dapat mengatur dynamic MPLS dalam jangkauan 200-1048575 di MPLS.hal ini bertujuan untuk mengatur penggunaan label secara dynamic dalam router mikrotik.setelah melakukan hal ini kita dapat menambahkan label secara static dimana label static ini hanya akan sampai 200 label saja karena lebih dari 200 label sudah terpakai untuk penggunakan dari MPLS dynamic.
kita dapat mengatur MPLS dalam lokal binding dan juga dalam remote binding.untuk lokal binding adalah packet MPLS yang akan masuk.jadi sebelum masuk router kita perlu mengetahui label berapakah itu setelah itu kita baru dapat mengatur labelnya.untuk router yang terakhir packet yang masuk maka kita perlu menggunakan impl-null dan untuk router yang akan keluar dari router ini maka kita dapat memberikan label pertama.

jika kita sudah menjalin kerja sama dengan router berikutnya maka dalam MPLS akan mempunyai parameter Le dimana parameter ini akan memberitahukan bawah label tersebut aktif.dalam LE mempunyai arti local route egress.hal ini terletak pada local binding.
setelah kita melihat dari sisi local binding maka kita dapat melihat dari sisi remote binding dimana remote binding ini akan memberitahukan kepada kita bahwa label remote sudah aktif.hal ini mempunyai lambang A dimana lambang ini akan mempunyai arti active.
kita dapat melihat dari gambar di atas bahwa dalam router 2 kita perlu manambahkan ip address dalam router 2.kita juga memerlukan interface loopback dari router 2 yang akan kita gunakana untuk jaringan lokal kita.setelah itu kita dapat menambahkan routing OSPF dalam router 2.dalam routing OSPF ini kita perlu menambahkan network dan juga kita dapat menambahkan area.kita dapat memilih area backbone.area ini kita akan menggunakan untuk menghubungkan ke dalam router 1.



 setelah itu kita dapat menambahkan konfigurasi mengenai MPLS sebagai berikut ini.kita dapat melakukan konfigurasi MPLS dimulai dari local binding.kita dapat menambahkan konfigurasi saat ada label yang akan masuk ke router 2 sedangkan remote binding adalah pelabelan saat label akan keluar router 2.kita dapat menambahkan impl-null dalam router 2 yang akan keluar menuju ke router 1 dan kita juga perlu menambahkan parameter nexthopp di router 2.
setelah itu kita dapat melihat konfigurasi yang sudah ada sebelumnya dimana kita bisa melihat bahwa rule yang telah kita buat tadi.dalam gambar di atas bahwa dalam lokal binding akan terdapat tulisan G yang bermatsud untuk gateway route yang berarti dapat digunakan oleh jalur MPLS.setelah itu kita dapat menambahkan konfigurasi MPLS di dalam router 3.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
dalam router 3 kita perlu menambahkan routing ospf dimana routing ini akan menghubungkan ip address dari router lainnya.kita dapat menggunakan area backbone untuk menambahkan ke dalam rule routing ospf.sebelumnya jangan lupa untuk menambahkan interface loopback dalam router 3.interface ini akan digunakan sebagai jaringan lokal milik router 3.setelah itu kita dapat menambahkan konfigurasi MPLS dalam router 3.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
dalam router 3 kita juga perlu menambahka konfigurasi MPLS agar packet MPLS dari router 1 dapat di salurkan ke router 4.untuk konfigurasi MPLS kita dapat menentukan dynamic labeling di dalam MPLS.setelah itu kita dapat menambahkan local binding dan juga remote binding.nantinya lokal dan remote binding ini akan menentukan label pada setiap packet yang ada.kita menggunakan lokal binding digunakan untuk  melabeli packet yang akan masuk sedangkan remote binding akan digunakan untuk mecocokkan label packet yang akan keluar dari router 3 ini.
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam router 3 ini kita akan muncul rule rule yang telah kita buat tadi.dalam gambar di atas terdapat remote binding dan juga lokal binding.jika muncul lambang ini berarti anda telah berhasil melakukan konfigurasi ini.
selanjutnya kita dapat melakukan konfiguasi di router 4 dimana konfigurasi ini berisi mengenai ip address dan juga berisi routing ospf dimana routing ini akan menggunakan area backbone.setelah selesai melakukan konfigurasi ini kita dapat menerusan konfigurasi mengenai MPLS.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat dari gambar di bawah ini
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam konfigurasi ini hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana konfigurasi ini akan berisi mengenai lokal binding,remote binding.untuk fungsi lokal dan remote binding saya sudah terangka pada konfigurasi sebelumnya.jika kita sudah selesai kita dapat melihat konfigurasi yang sudah tercatat.
untuk memastikan konfigurasi kita kita dapat melihat dari gambar di atas ini.dalam gambar di atas ini kita dapat melihat bahwa dalam router 4 kita sudah berhasil melakukan konfigurasi yang ada.selanjutnya kita tinggal melakukan pengujian terhadap routing yang ada.
kita dapat melakukan pengujian dengan cara traceroute agar saat melewati router yang juga menggnakan MPLS akan mempunyai nilai dari penujian tersebut.setelah kita lihat di sana terdapat status MPLS maka konfigurasi MPLS kita sudah berhasil.



jika artikel saya ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb

LAB.119 BGP Multihoping (load balancing(1isp))

LAB.119 BGP Multihoping (load balancing(1isp))
 pada bab kali ini saya akan menjelaskan mengenai BGP dimana pada bab ini saya akana membahas multihopping untuk satu 1 ISP.nantinya kita akan menggunakan jalur tambahan untuk satu isp agar saat pengiriman bandwidth akan terbagi menjadi 2 jalur yaitu jalur 1 dan jalur 2.hal ini akan mempecepat dalam penyaluran bandwidth untuk client.hal seperti ini sering digunakana oleh client dalam manajement kecepatan dari bandwidth yang ada.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat konfigurasi di bawah ini.
 kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam gambar di atas terdapat 2 router.router 1 adalah router untuk milik kita yang sama AS sedangkan router 2 adalah router milik ISP.nantinya kita akan melakukan routing BGP pada setiap router yang ada.dalam layout ini terdapat 2 kabel yang akan digunakan untuk jalur dari router yang ada.jadi nantinya packet yang akan dikirimkan akan melewati 2 router tersebut.setelah itu bandwidth dari kedua router akan terbagi dan kecepatan transfer router akan meningkat.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat konfigurasi di bawah ini.
 kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam kita perlu melakukan konfigurasi ip address dan juga kita perlu menambahkan interface loopback dalam router 1.perlu kita ketahui kita perlu menambahkan 2 interface loopback dalam router milik kita seolah olah router milik kita mempunyai jaringan lokal.untuk konfigurasi routing BGP kita dapat melihat gambar di bawah ini.
 setelah itu kita dapat menambahkan routing static yang akan mengarah ke interface loopback dari router 2.kita akan melakukan routing static dengan perintah (dst-address 2.2.2.2/32 gateway=10.10.10.2,100.100.100.2)kita dapat melihat gambar dari static routing kita dapat melihat bahwa dalam routing static perlu menambahkan 2 gateway dalam static route.hal ini bertujuan bahwa saat melakukan routing BGP nanti,routing akan di arahkan ke dalam ip addess tersebut yang akan mewakili seluruh interface router.jadi kedua interface yang terhubung ke dalam router kita bisa untuk dilewati.untuk konfigurasi selajutnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.

kita dapat melihat bahwa di dalam router 1 kita akan melakukan konfigurasi BGP dimana konfigurasi ini akan menambahkan as dan juga peering dalam router 2.perlu kita ingat bahwa dalam router 1 kita perlu menambahkan konfigurasi AS.dalam router 1 kita akan menambahkan AS 100 dan juga kita dapat menambahkan peering dengan AS 200 juga menambahkan update source.untuk memberitahukan bahwa dalam router 2 menggunakan interface br1 untuk peering lalu kita tambahkan parameter multihop juga.setelah itu kita baru dapat melakukan konfigurasi di router 2.untuk konfigurasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat bahwa konfigurasi di router 2 hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana konfigurasi ini akan menambahkan konfigurrasi ip address dan juga konfiguasi interface loopback pada router 2.setelah itu kita dapat menambahkan routing static yang akan mengarahkan ke router 1.setelah itu kita dapat melihat konfigurasi BGP dalam router 2.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam router 2 kita akan menambahkan routing BGP yang akan mengarah ke router 1.sebelumnya kita perlu menambahkan konfigurasi AS yang terdapat dalam router 2.kita dapat mengkonfigurasi AS 200 pada router.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi peering ke pada router 1 dimana router 1.kita perlu menambahkan parameter multihop dan juga update source dimana parameter ini sudah saja jelaskan pada konfigurasi di atas sebelumnya.setelah itu kita dapat menambahkan interface loopback lagi ke dalam routing BGP yang akan digunakan sebagai jaringan lokal milik router 2.setelah itu kita dapat melihat bahwa load balancing terlihat pada dari gambar di atas.
kita dapat melihat dari konfigurasi di atas bahwa seluruh link yang ada di router 1 menuju ke router 2 terpakai semuanya.

sekian artikel dari saya jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb



LAB.118 Multihoping (1 isp /stub network)

LAB.118 Multihoping (1 isp /stub network)
pada bab kali ini saya akan membahas mengenai multihop dalam routing BGP mikrotik.multihop digunakan untuk mengetahui rule yang ada dalam hop selanjutnya dari router neigbor.kita dapat mengetahui rule yang ada dalam router tersebut.multihop adalah AS atau BGP router yang memiliki 2 buah peering yang digunakan untuk ke jalur ke internet.jadi kita bisa menggunakan kedua jalur dari peering yang ada sehingga kita dapat membagi traffic yang ada.BGP yang menggunakan multihop yang memiliki 2 jalur keluar tersebut hanya menuju ke satu AS yang di sebut dengan BGP stub area network.jadi multihop digunakan saat ada 2 jalur dengan AS yang sama yang terhubung dengan 1 router yang sama maka router tersebut akan menggunakan semua jalur yang ada sehingga kedua jalur tersebut dapat digunakan.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat gambar di atas,disana terdapat 4 router yang memiliki as yang berbeda.di router 1 dan router 2 akan menggunakan AS yang sama sedangkan router 3 dan router 4 memiliki AS yang berbeda beda.nantinya parameter multihop akan digunakan ke dalam router 4 dan router 3.nantinya router 3 akan memiliki 2 jalur yaitu jalur lewat router 1 dan jalur lewat router 2,begitu pila dengan router 4 yang memiliki 2 jalur yang akan menggunakan fungsi yang sama.dalam BGP multihop ada beberapa macam cara untuk melewatkan traffic,redundancy,dan juga load balacing atau load sharing.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat menambahkan ip address pada router 1 dimana  router pertama akan memiliki as yang sama dengan router 2.untuk konfigurasi ip address kita dapat melihat gambar di atas.dalam router 1 kita dapat menambahkan ip address ke dalam interface ether1,ether2,dan ether3.
setelah itu kita dapat menambahkan interface loopback pada router 1.selanjutnya untuk konfigurasi routing BGP dapat melihat gambar di bawah ini.
selanjutnya kita dapat menambahkan routing BGP dalam router 1,untuk penambahkan kita dapat melihat gambar di atas.dari gambar di atas router 1 akan menggunakan AS 100 dimana AS ini akan sama dengan router 2.setelah itu kita akan menambahkan redistribute connected.setelah melakukan itu semua kita dapat menambahkan peering ke dalam router neigbor dimana router yang terhubung secara langsung.kita perlu melakukan peering dengan router 2 yang menggunakan AS 100 dan router 3 yang menggunakan AS 200.di router 4 juga kita dapat menambahkan AS 300.setelah melakukan semua konfigurasi di atas kita dapat meneruskan konfigurasi ke dalam router 2.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat bahwa di router 2 akan melakukan konfigurasi ip address.untuk konfigurasi ip address dapat melihat dari gambar di atas.kita akan menambahkan ip address pada interface ether1,ether2,dan juga ether3.
setelah itu kita dapat menambahkan interface loopback.kita dapat melihat dari gambar di atas bahwa kita akan menggunakan ip address 2.2.2.2/32 untuk router 2.
selanjutnya kita dapat menambahkan routing BGP.dalam router 2 akan menggunakan AS 100 sama dengan router 1 yang akan menggunakan IBGP.setelah itu kita dapat menambahkan parameter redistribute connected.setelah itu kita baru dapat melakukan peering ke dalam jaringan router neigbor.kita dapat melakukan peering ke dalam router 1,router3, dan router 4.dimana router 3 dan router 4 akan memiliki AS yang berbeda.selanjutnya kita dapat melakukan konfigurasi di router 3.untuk konfigurasi kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam router 3 kita akan menambahkan ip address pada interface ether1 dan ether2 yang akan mengarah ke dalam AS 100.selanjutnya kita dapat menambahkan interface loopback dalam router 3.
kita dapat menambahkan interface loopback pada router 3 kita akan menggunakan ip address 3.3.3.3/32 yang artinya router akan menggunakan ip address 3.3.3.3/32.setelah melakukan konfigurasi tersebut selanjutnya kita dapat menambahkan routing BGP dimana routing ini akan melakukan peering ke dalam router 1 dan router 2.selanjutnya dalam peering tersebut kita dapat menambahkan parameter multihop agar dapat melewati kedua jalur yang sudah ada tadi.setelah itu kita dapat menambahkan konfigurasi ke dalam router 4.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
untuk router 4 kita dapat menambahkan ip address terlebih dahulu.dalam router 4 kita dapat menambahkan ip address ke dalam interface ether1 dan ether2.setelah itu kita dapat menambahkan interface loopback pada router 4.untuk interface loopback kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat menambahkan interface loopback dalam router 4 seperti contoh dimana interface loopback ini akan digunakan untuk menambahkan jaringan virtual dalam router 4.setelah itu kita dapat melakukan routing BGP.untuk konfigurasinya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat gambar di atas bahwa dalam routing BGP kita perlu menambahkan AS kita terlebih dahulu dimana AS kita akan menggunakan AS 300 dan juga akan menambahkan parameter redistribute-connected.setelah itu kita dapat melakukan peering ke dalam router 1 dan router 2.untuk menambahkan peering kita juga dapat menambahkan parameter multihop untuk menggunakan seluruh peering dengan AS yang sama.setelah melakukan konfigurasi tersebut kita dapat mengetahui hasilnya.

kita dapat melihat hasil dengan mengetikkan "ip route print detail where dst-address="maka kita dapat melihat bahwa terdapat 2 jalur peering dapat digunakan.untuk jalur utama akan menggunakan peering 1 sedangkan peering 2 akan digunakan untuk melakukan backup jalur .digunakan untuk berjaga jaga saat ada jalur yang mati maka jalur utama dapat di alihkan ke dalam jalur ke 2.

sekian dari saya jika ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb