Tampilkan postingan dengan label CCNA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CCNA. Tampilkan semua postingan

LAB89. Routing Dynamic OSPF Multi Area

LAB89. Routing Dynamic OSPF Multi Area

untuk bab selanjutnya dari routing ospf adalah routing ospf multi area dimana routing ospf ini akan memiliki beberapa area yaitu meliputi area leguler dan juga area backbone.dimana area reguler ini adalah area baru yang ditambahkan ke dalam routing ospf.routing ospf digunakan untuk melakukan pertukaran rute dari satu rute ke rute lainnya.dalam hal ini adalah routing ospf akan mengetahui isi dari jalur mana saja yang akan dilewatkan untuk mencapai ke tujuan.untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar di bawah ini.
kita akan memiliki layout seperti gambar di atas dimana dalam area backbone terdapat 3 router yang akan digunakan.dan di reguler area 1 terdapat 2 router yang digunakan dalam melakukan routing ospf.dalam area backbone ip address yang akan digunakan meliputi 10.10.10.0/24 dan juga 11.11.11.0/24 sedangkan dalam area 1 reguler area tepatnya.untuk konfigurasinya kita dapat melihat di bawah ini.
di router 1 kita dapat melakukan konfigurasi ip address dalam interface router 1.dalam interface router 1 hal yang perlu di konfigurasi adalah ip address interface yang akan menggunakan ip address 10.10.10.1/24 dan dengan subnet 24.setelah melakukan konfigurasi ip address dalam router1 maka kita dapat menambahkan routing ospf dalam router 1.untuk konfigurasi sebagai berikut.
untuk menambahkan network address tersebut termasuk mudah pertama kita dapat masuk ke dalam routing ospf dan juga menambahkan network pada router tersebut.setelah itu kita dapat memasukkan wildmask dimana wildmask ini adalah rentan dari client yang akan menggunakan network tersebut.atau kebalikan dari subnet mask.setelah itu kita dapat memasukkan area dalam router.untuk areanya kita dapat memilih menggunakan area backbone dimana area ini akan menjadi area untuk berkumpulnya area reguler.untuk konfigurasi di router 2 kita dapat melihat gambar di bawah ini.
dalam router kita juga dapat memasukkan konfiguasi yang hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya yaitu mengaktifkan interface terlebih dahulu setelah itu kita dapat menambahkan ip address tersebut sehingga kita dapat menggunakannya.untuk ip address yang akan digunakan yaitu ip address 10.10.10.2/24 dan juga ip address 11.11.11.1/24.untuk interface 1 kita dapat menambahkan ip address 10.10.10.2 dan untuk interface ether2 kita dapat menambahkan ip address 11.11.11.1 .untuk konfigurasi routing ospf kita dapat melihat konfigurasi di bawah ini.
untuk konfiguras di router 2 kita dapat menggunakan routing ospf dimana konfigurasi ini sama dengan konfigurasi sebelumnya.disini kita harus menyiapkan routing ospf terlebih dahulu setelah itu kita dapat menambahkan network dari ip address milik kita dan juga wildmask setelah itu kita dapat menambahkan area dalam router tersebut.untuk area yang akan digunakan adalah area backbone atau area 0.untuk konfigurasi di router 3 kita dapat melihat gambar di bawah ini.
untuk router 3 kita perlu menambahkan ip address terlebih dahulu.hal ini sama halnya dengan router yang lain.dan jangan lupa untuk mengaktifkan interface terlebih dahulu.setelah itu semua selesai kita sebaiknya menggunakan routing ospf untuk routing.untuk konfigurasi routing ospf kita dapat melihat gambar di bawah ini.

setelah itu kita dapat menambahkan konfigurasi ospf dalam router 3 dimana router 3 akan menambahkan network milik interface ether1 dan interface ether2.dalam ospf kita perlu manambahkan network address dari router 3 dan juga menambahkan setelah itu kita dapat menambahkan wildmask dan juga kita dapat menambahkan area miliknya.untuk router 3 dan router 4 kita dapat menambahkan area 1 dimana area 1 ini adalah area leguler.untuk konfigurasi di router 4 kita dapat melihat konfiguras di bawah ini.
untuk router 4 kita perlu menambahkan ip address dalam interface milik router 4 tersebut dalam hal ini ip address yang akan ditambahkan adalah ip address 12.12.12.0 dengan prefix 24.untuk konfigurasi ospf kita dapat melihat gambar di bawah ini.
untuk konfigurasi routing ospf kita dapat melihat gambar di atas dimana konfiguras di atas akan memasukkan network dari ip address tersebut dan juga wildmask dari ip address tersebut.setelah itu ktia dapat memasukan area yang digunakan yaitu area 1 dimana area ini akan digunakan sebagai pengelompokkan area.

jika artikel saya ada kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamu alaikum wr wb.

LAB95. Extended Access List

LAB95. Extended Access List 
pada lab kali ini saya akan membahas mengenai extended access list dimana extended access list digunakan untuk melakukan filtering terhadapat client yang tidak kita izinkan.extended list hampir sama dengan access list dimana yang membedakannya adalah jika extended access list akan melakukan filtering melalui src address ,dst address,protocols,destination port ataupun lainnya.untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar di bawah ini.
pertama kita dapat membuat layout seperti di atas.tujuan kita adalah client tidak dapat melakukan pengujian kepada server.sehingga salah satu client tidak dapat melakukan ping kepada server .namun client yang lain dapat melakukan ping ke server.
pertama kita dapat menambahka ip address pada interface router dan juga kita dapat mengaktifkan interface yang telah kita konfigurasi tadi seperti di atas. setelah melakukan konfigurasi interface tadi kita dapat menambahkan perintah yang digunakan untuk membuat external access list dimana kita dapat melakukan konfigurasi sebelumnya yaitu konfigurasi access list.namun di konfigurasi ini kita hanya mengganti nomor dari access list saja.kita bisa lihat bahwa nomor yang digunakan di access list biasa adalah 1 -99.jika kita menggunakana external access list maka kita dapat menggunakan dimulai dari nomor 100.setelah itu kita dapat menggunakan perintah permit untuk mengizinkan ataupun deny untuk menolah .kita memilih ip address 192.168.1.2 untuk melakukan blok icmp yang berarti client 192.168.1.2 tidak dapat melakukan ping kepada server dan juga dengan tujuan manapun 192.168.1.2 tidak akan bisa menggunakan icmp. setelah itu kita masukkan rule yang tadi kita buat ke dalam interface kita.


lalu kita dapat melakukan pengujian terhadapat client yang kita punya tadi.disana client dengan ip address 192.168.1.2 akan dilakukan blok pada saat melakukan ping terhadapat server.jika kita dapat menuai hasil yang sama yaitu 192.168.1.2 tidak dapat melakukan ping kepada server maka konfigurasi kita berhasil.

jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb

LAB93. Named Standar Access List

LAB93. Named Standar Access List
Jika kita tadi menggunakan standar access list kita tidak dapat memberikan nama namun kita diwajibkan untuk memberikan nomor access list kita . namun pada bab ini kita dapat memberikan nama pada access list kita agar kita dapat mempermudah untuk melakukan konfigurai di jaringan kita.untuk lebih jelasnya kita dapat melakuka konfigurasi di bawah ini.
kita dapat menggunakan layout yang sama sebelumnya dimana router terhubung langsung dengan server dan client dighubungkan dengan switch.disini nanti kita akan melakukan konfigurasi yang hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya dimana kita akan melakukan blokir salah satu client agar tidak dapat terhubung dengan client.untuk konfigurasinya dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melakukan konfigurasi ip address terlebih dahulu dan mengaktifkan interface router kita.setelah itu kita dapat melakukan konfigurasi seperti di atas dimana kita dapat mengetikkan "ip access-list standard list1 ".setelah itu kita dapat menambahkan perintah untuk melakukan blokir client ataupun untuk melakukan perintah untuk mengizinkan client. kita diwajibkan untuk melakukan konfigurasi ini pada interface yang terhubung dengan router.

kita dapat mengizinkan client yang ingin kita izinkan tadi kita diwajibkan untuk mengisi ip address di server ataupun client . kita dapat menguji client yang kita konfigurasi tadi dimana kita hanya mengizinkan beberapa client agar terhubung dengan server dan melakukan blokir client yang tidak kita izinkan tadi untuk terhubung dengan server.

kita dapat melihat bahwa client dengan ip address khusus dapat mengakses server yang kita miliki tadi namun ada beberapa client khusus yang tidak dapat terhubung dengan server.

jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb.

LAB92. Standar access list (2)

LAB92. Standar access list (2)
oke pada lab kali ini saya akan meneruskan mengenai bab access list dimana kita tadi menggunakan out maka kita dapat menggunakan in . untuk lebih jelasnya dapat melihat konfigurasi di bawah ini.
kita dapat melihat bahwa di standar access list akan memiliki layout yang sama seperti sebelumnya dimana kita dapat melakukan konfigurasi standar access list.kita hanya akan mengizinkan salah satu client atau beberapa client untuk dapat terhubung dengan server dan rule ini akan dikenakan ketika client masuk ke router.untuk konfigurasi router dapat melihat gambar di bawah ini.
kita dapat melihat bahwa di sini kita dapat melakukan konfigurasi ip address dan mengaktifkan interface terlebih dahulu.setelah itu kita dapat membuat rule dimana kita menolak client dengan ip address 192.168.1.1 sampai 192.168.1.2 untuk terhubung dengan server.setelah itu kita dapat membuat rule lagi yang digunakan untuk mengizinkan client lainnya untuk connect.lalu kita membuat agar perintah di atas yang kita ketikkan akan digunakan setelah keluar dari router.



lalu kita dapat menambahkan client dengan ip address yang sesuai yang telah kita buat tadi dimana ip address 192.168.1.2 -192.168.1.4 yang akan digunakan untuk client.untuk pengujiannya dapat melihat gambar di bawah ini.

kita dapat melihat bahwa client dengan ip address 192.168.1.2 akan diblok oleh router karena kita telah menanamkan perintah untuk melakukan blok client yang tadi .namun jika kita melakukan pengujian menggunakan client 192.168.1.3 maupun 192.168.1.4 maka akan dapat terhubung.

jika artikel saya ada kurang lebihnya saya mohon maaf wassalamualaikum wr wb.